Diego Simeone Puji Keputusan Wasit di Derby Madrid

Pelatih Atletico Madrid Diego Simeone memuji keputusan wasit saat timnya berhasil menahan imbang Real Madrid pada lanjutan laga La Liga, Minggu (9/2) dini hari WIB.
Atletico berhasil unggul lebih dulu lewat lewat penalti kontroversial yang dicetak oleh Julian Alvarez. Kylian Mbappe lalu menyelamatkan Los Blancos dari kekalahan lewat golnya pada babak kedua.
Puji keputusan wasit
Simeone memuji keputusan wasit yang memutuskan untuk memberikan hadiah penalti pada babak pertama. Penalti tersebut diberikan usai Aurelien Tchouameni dinilai menjatuhkan Samuel Lino di kotak terlarang.
Awalnya wasit tidak melihat pelanggaran tetapi setelah ia meninjau permainan di monitor VAR, ia menunjuk titik penalti. Di tengah sorakan penonton tuan rumah, Alvarez dengan tenang mencungkil bola ke tengah gawang, selagi kiper Madrid Thibaut Courtois menjatuhkan dirinya ke sisi kanan.
“Saya pikir wasit menanganinya dengan cara terbaik yang bisa dilakukannya,” ujar Simeone.
“Bagi sebagian orang, Ceballos pantas mendapat kartu merah langsung. Setidaknya saya pikir dia seharusnya memeriksanya di VAR, tetapi yang lain mungkin tidak setuju.”
“Dia membuat keputusannya dan keputusannya itu membuat kru VAR berpikir bahwa mereka tidak perlu memanggil wasit. Pada akhirnya, saya pikir dia melakukan pekerjaan dengan baik secara keseluruhan.”
Sesalkan Atleti gagal maksimalkan peluang
Meski berhasil menahan imbang pemuncak klasemen, Simeone menyesalkan timnya yang gagal memaksimalkan peluang di laga ini. Sebab Los Colchoneros kerap mengancam, terutama melalui Lino dan Alvarez.
Atletico sendiri tengah dalam performa gemilang, sebab mereka berhasil 19 kali menang dari 21 laga terakhir di semua kompetisi. Selain itu, lini pertahanan kokoh membuat mereka baru 15 kali kebobolan dari 23 laga di liga, yang terbaik di lima liga top Eropa.
“Kami bermain sangat baik di babak pertama, tetapi kami tidak memiliki kejelasan untuk memanfaatkan peluang yang kami ciptakan,” kata Simeone.
“Kami seharusnya bisa memanfaatkan peluang-peluang itu dengan lebih baik. Itu berujung pada hasil imbang, meskipun ada perasaan bahwa di banyak bagian permainan kami tampak bisa menang.”
“Dengan mereka mencetak gol di awal babak kedua, mereka membentur mistar gawang dan bermain dengan intensitas yang lebih tinggi setelah itu.”
“Setelah sekitar 20 menit, kami mengendalikan permainan sedikit lebih baik dan juga memiliki peluang… Itu berakhir dengan hasil imbang, pertandingan di mana mungkin kedua tim merasa mereka pantas mendapatkan yang lebih.”