Conceicao Desak Leao Berkontribusi Lebih untuk AC Milan

Rafel Leao
Pelatih AC Milan Sergio Conceicao mendesak pemain bintangnya Rafael Leao untuk memberikan kontribusi lebih kepada tim. Hal ini dikatakan setelah Rossoneri menang 3-1 atas AS Roma di perempat final Coppa Italia, Kamis (6/2) dini hari WIB.
Punya kualitas, tapi kurang kerja keras
Leao merupakan bintang utama Milan saat meraih gelar Scudetto pada 2022 lalu, di mana pemain sayap Portugal 25 tahun ini mencetak 11 gol dan 10 asis dari 34 laga di Serie A.
Catatan tersebut meningkat di musim selanjutnya saat ia mencetak 15 gol dan 10 asis di sebelumnya. Namun jumlah tersebut menurun pada musim lalu. Pada musim ini, ia baru mencetak empat gol dan lima asis dari 20 laga.
Namun bukan hal tersebut yang dipermasalahkan Conceicao, melainkan kerja kerasnya saat tim tidak memegang bola. Pelatih asal Portugal tersebut menginginkan kompatriotnya ini juga bekerja untuk tim.
“Karena ia memiliki kualitas dan karakteristik yang luar biasa, ia harus menyadari bahwa menguasai bola di kakinya sangatlah penting, tetapi ia harus bekerja keras saat tidak menguasai bola. Ia harus memahami bahwa ia adalah bagian dari tim, bagian dari kolektif, dan bahwa ia harus bekerja keras setiap saat untuk tim,” kata Conceicao ini.
“Saya menyadari bahwa tidak mudah baginya untuk keluar dari zona nyamannya, melakukan pekerjaan yang tidak terlalu diperhatikan orang, tetapi itu penting bagi saya. Ia dapat menjadi pemain dengan level yang berbeda jika ia memahami hal-hal yang sedang kita bicarakan dan bekerja keras bersamanya setiap hari.”
Puji performa pemain baru
Conceicao sendiri memuji dua pemain barunya yang memberikan kontribusi di laga kontra AS Roma di San Siro. Tammy Abraham mencetak dua gol lebih dulu, sebelum Artem Dovbyk lalu memangkas jarak. Dua pemain baru yang menjalani debutnya lalu memberikan dampak instan, dengan Santiago Gimenez yang memberikan asis untuk Joao Felix yang menjadikan skor 3-1.
Para pemain baru ini juga membuat Conceicao semakin dekat untuk bisa memainkan gaya permainannya di lapangan.
“Joao dan Santiago juga hanya menjalani satu sesi pelatihan, tetapi langsung memahaminya, yang menegaskan kecerdasan mereka,” kata Conceicao.
“Dengan para pemain yang datang di bursa transfer, karakteristik mereka memberi saya kenyamanan untuk bermain dengan gaya sepakbola yang saya sukai, termasuk dengan dua penyerang dan keseimbangan yang tepat untuk tidak hanya mencetak gol, tetapi juga tidak kebobolan.”