Ancelotti Tak Ingin Real Madrid Terlalu Percaya Diri Lawan Atleti
Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti tidak ingin timnya terlalu percaya diri saat menghadapi Atletico Madrid.
Kedua tim tersebut akan bertemu pada leg pertama babak 16 besar Champions League 2024-25, Rabu (5/3) dini hari WIB.
Tak ingin terlalu percaya diri meski mendominasi
Madrid mendominasi dalam pertemuan kedua tim di Champions League. Los Blancos berhasil memenangkan lima pertemuan di babak gugur, termasuk dua partai final pada 2014 dan 2016.
Baca juga
Tepis Rumor ke Saudi, Vinicius Ingin Perpanjang Kontrak dengan Real Madrid
Meskipun begitu, pelatih asal Italia tersebut tidak ingin timnya terlalu percaya diri, mengingat tiga pertemuan terakhir di La Liga, kedua tim bermain imbang 1-1, termasuk satu laga di kandang Los Blancos
“Ini akan menjadi pertandingan ketat yang akan ditentukan di leg kedua. Sasaran besok adalah bermain bagus dan mengambil keuntungan,” kata Ancelotti.
“Pertandingan akan berlangsung seimbang dan kompetitif, seperti derby Madrid pada umumnya. Ini adalah pertandingan istimewa dalam hal emosi dan tekanan yang Anda rasakan menjelang pertandingan rivalitas besar.”
Rivalitas Ancelotti dan Simeone
Pertandingan ini menjadi pertemuan ke-27 antara Ancelotti dan pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone. Keduanya sama-sama telah mengemas sembilan kemenangan, serta delapan laga lainnya berakhir dengan hasil imbang.
Baca juga
Simeone Persiapkan Atletico Lawan Real Madrid di Champions League
Ancelotti pun mengatakan dirinya menghormati Simeone yang telah melatih Atletico sejak 2011 lalu. Pelatih asal Argentina tersebut telah meraih dua gelar La Liga, meski liga Spanyol didominasi Barcelona dan Real Madrid. Ia juga berhasil meraih satu trofi Copa del Rey dan dua Europa League
“Kenangan pertama saya tentang dia adalah sebagai pemain sepak bola di Lazio, ketika dia mencetak gol melawan Juventus, saya menjadi pelatih dalam pertandingan yang memperebutkan gelar liga. Lazio menang dan mereka menjadi juara, saya rasa itu tahun 2000,” ujar Ancelotti.
“Sekarang, sebagai pelatih, saya sangat menghormatinya. Dia manajer yang hebat. Dia telah bermain sangat baik di Atletico, membawa mereka ke level tertinggi di Eropa.”
“Saya suka cara dia membaca permainan, bagaimana dia membawa tim ke lapangan, strategi, komitmen yang dimiliki timnya dalam bertahan. Saya sangat menyukai semua aspek ini.”
